HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN TINGKAT PENGHASILAN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI BIDAN PRAKTIK SWASTA (BPS) DELIMA MUJUR TAHUN 2019

Menurut BKKBN tahun 2015, berdasarkan targetMillenium Development Goals (MDGs) yang telahdisepakatitahun 2015. Indonesia diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Dilihatdari pencapaian keberhasilan penurunanang kakematian ibu dan bayi. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia diharapkan dapat dicapai jika persentase akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dapa tmeningkat. Peserta KB aktif pada tahun 2017 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 26.53% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 73.47%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan tingkat penghasilan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Metode penelitin ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectionalstudy. Populasi adalah seluruh akseptor KB yang dilayani di Bidan Praktik Swasta Delima Mujur Tahun 2019 yakni sebanyak 201 orang. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 134 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antaradukungan suami (p value = 0,03) dengan pemilihan alat kontrasepsi, dan tidak adahubungan antara tingkat penghasilan (p velue = 0,13) dengan pemilihan alat kontrasepsi. Saran bagi tenaga kesehatan dan intitusi tempat penelitian adalah agar selalu mensosialisasikan tentang alat kontrasepsi dan kelebihannya terutama metode MKJP, agar masyarakat lebih mengerti dan memilih alat kontrasepsi yang sesuai.
Kata Kunci :DukunganSuami, Tingkat Penghasilan, PemilihanAlatKontrasepsi