FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBELIA (OBEL-OBEL)

Latar Belakang : Berdasarkan Hasil penelitian di Amerika Serikat memperlihatkan 15-43% wanita dan 14-43% pria mengalami peristiwa trauma, 3-15% wanita dan 1-6% pria mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) (Lemonick, D, M, 2011). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 100 anak, didapatkan sebanyak 80 anak yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambelia (Obel-obel).
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempenagruhi terjadinya Post Traumtic Stress Disorder (PTSD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambelia (Obel-Obel)
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasi dengan survey cross sectional. Populasi sebanyak 80 anak di wilayah kerja puskesmas sambelia (obel-obel). Sampel pada penelitian ini adalah 80 responden, tekhnik pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling. Uji statistic menggunakan spearman rho.
Hasil : Ada faktor biologis (usia) dengan nilai signifikasi yaitu 0,58> 0,05 artinya tidak ada pengaruh terhadap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), faktor biologis (jenis kelamin) dengan nilai signifikasi yaitu 0,674> 0,05 artinya tidak ada pengaruh terhadap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) , faktor psikologis dengan nilai signifikasi yaitu 0,231> 0,05 artinya tidak ada pengaruh terhadap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), faktor sosial dengan nilai signifikasi yaitu 0,003 <0,05 yang artinya ada pengaruh terhadap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambelia (Obel-obel).
Kesimpulan : Disarankan dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi bagi peneliti selanjutnya dan lebih baik lagi dari peneliti sebelumnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).