HUBUNGAN BERAT BADAN DAN RIWAYAT PREEKLAMSIA DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UBUNG

Latar Belakang: Penyebab preeklamsia tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang menyebabkan penyakit preeklampsia dan eklampsia (multiple causation). Paritas, umur lebih dari 35 tahun dan obesitas atau Indeks Massa Tubuh (IMT) atau berat badan merupakan Faktor predisposisi terjadinya preeklampsia, apabila salah satu faktor tadi ada pada ibu hamil maka ibu hamil tersebut dapat mempunyai kerentanan untuk mengalami preeklampsia dalam kehamilannya.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan berat badan dan riwayat preeklamsia dengan kejadian preeklamsia di Wilayah Kerja Puskesmas Ubung.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional study. Jumlah populasi dalam penelitiaan ini sebanyak 35 orang, pengambilan sampel menggunakan teknik non- probability sampling dengan total sampling. Pengumpulan data melalui data sekunder dengan menggunakan form ekstraksi dan rekam medik. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square test.
Hasil: ibu hamil dengan berat badan normal mengalami preeklamsi ringan yaitu 11 responden (31,42%), dan dengan derat badan berlebih mengalami preeklamsi ringan sebnyak 6 orang (17,14%). Hasil uji statistik chi Square memperlihatkan bahwa nilai p value yaitu 0,048< 0,05. Ibu hamil dengan riwayat preeklamsi mengalami preeklamsi berat sebanyak 14 responden (40%), dan yang ada riwayat mengalami preeklamsi ringan sebanyak 2 orang (5,71%). Hasil uji statistik chi Square memperlihatkan bahwa nilai p value yaitu 0,047< 0,05.

Kesimpulan: terdapat hubungan antara berat badan dengan kejadian preeklamsia dan ada hubungan antara Riwayat Preeklamsi dengan kejadian preeklamsia.