HUBUNGAN PERNIKAHAN ANAK DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KURIPAN

Latar Belakang: Angka pernikahan dini di banyak Negara terus meningkat dari tahun ke tahun dan selalu berhubungan dengan berbagai upaya perlindungan hukum terhadap anak. Pada tahun 2018 memperkirakan sekitar 21% perempuan muda (usia 20 tahun) melangsungkan perkawinan pada usia anak. Pernikahan anak masih terus terjadi di Indonesia. Berdasarkan Pusat Statistik 2021 Perempuan yang menikah sebelum berusia 18 tahun diperkirakan mencapai sekitar 1.220.900 anak. Data perkawinan anak pada tahun 2020 di NTB yakni 805 kasus dengan data tertinggi. Kasus Perkawinan anak di Lombok barat menjadi urutan tertinggi ke-3 di NTB dengan data per kecamatan yakni wilayah kuripan pada tahun 2020 sebanyak 41 kasus.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pernikahan Anak dengan kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan tahun 2022.
Metode: Metode kuantitatif dengan observasi. Teknik Total sampling, jumlah sampel 46, menggunakan form ekstraksi melalui interview, observasi dan dokumentasi selama penelitian berlangsung. Analisis Uji Statistik menggunakan Uji Chi-Squre.
Hasil: Hasil penelitian dari 46 responden kasus pernikahan anak usia terbanyak yakni ≤19 tahun 27 (58.7%). Pernah mengalami kejadian kasus abortus terbanyak yakni Inkomplite yaitu 19 (41.3%). Analisis diperoleh nilai p-value 0.016 atau p= 0.016< 0.05 dengan uji Chi-Square. Menunjukkan ada Hubungan Antara Kasus Pernikahan Anak Dengan Kejadian Abortus di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan.
Simpulan: Pernikahan dini yang membawa dampak negatif pada Kesehatan ibu dimana masalah kesehatan yang dialami akibat menikah di usia dini yaitu masalah kehamilan diantaranya kejadian Abortus.