FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPTEN LOMBOK UTARA

Latar Belakang: Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Asfiksia adalah umur, paritas, Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), anemia, Berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini. Apabila asfiksia tidak diatasi akan mengakibatkan kematian bayi.

Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Utara Tahun 2022.

Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian Observasional Analitik metode case control dengan pendekatan retrospektif . Sampel dalam penelitian berjumlah 90 dengan 45 sampel kasus yaitu bayi dengan asfiksia dan 45 sampel kontrol yaitu bayi yang tidak mengalami asfiksia. Teknik analisis bivariat dengan Chi-Square.

Hasil: Hasil analisis bivariat menyatakan terdapat empat variabel yang memiliki hubungan dengan asfiksia yaitu HDK (þ-value=0,003, OR=5,091), anemia (þ-value=0,019, OR=3,691), BBLR (þ-value=0,024, OR=2,168) dan KPD (þ-value=0,042, OR=4,529). Variabel yang tidak memiliki hubungan yaitu usia (þ-value=1,000, OR=1,000), paritas (þ-value=1,000, OR=1,000), dan perdarahan antepartum (þ-value=1,000, OR=1,000).

Simpulan dan Saran: Ada hubungan antara HDK, Anemia, BBLR, dan KPD dengan kejadian asfiksia. Para Bidan diharapkan untuk berhati-hati dalam memberikan asuhan persalinan pada ibu bersalin yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan bayi asfiksia.