FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA IKTERUS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RESIKO TINGGI (PERISTI)RSUD PATUT PATUH PATJU LOMBOK BARAT

AYU EWINDRAWATI, 113421230 (2023) FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA IKTERUS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RESIKO TINGGI (PERISTI)RSUD PATUT PATUH PATJU LOMBOK BARAT. Skripsi thesis, SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR.

[thumbnail of NASKAH PUBLIKASI.pdf] Text
NASKAH PUBLIKASI.pdf - Published Version

Download (312kB)
[thumbnail of AYU EWINDRAWATI_ 113421230.pdf] Text
AYU EWINDRAWATI_ 113421230.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Menurut Data World Health Organization (WHO) setiap tahun kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir yang mengalami Ikterus. Data di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat diketahui jumlah kasus ikterus neonatorum pada bulan Januari 2022 sampai dengan bulan September 2022 sebanyak 76 kasus
Tujuan : Untuk mengetahui apa saja factor resiko yang berhubungan dengan terjadinya ikterus neonatorum pada bayi baru lahir .
Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan case control .Jumlah sampel 76 orang kelompok kasus dan 76 orang kelompok kontrol. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi Square.
Hasil : berdasarkan usia kehamilan sebagian besar bayi lahir pada usia kehamilan aterm yaitu 41 orang (53,9%) untuk kasus dan 50 orang ( 65,8%) untuk control. Berdasarkan jenis persalinan sebagian besar sampel lahir dengan persalinan spontan yaitu 42 orang (55,3%) untuk kasus dan 44 orang (57,9%) untuk kontrol. Berdasarkan Berat Badan Lahir sebagian besar bayi lahir dengan berat badan normal, yaitu sejumlah 40 orang (52,6%) untuk kasus dan 55 orang (72,4%) untuk kontrol. Berdasarkan Frekuensi Pemberian ASI, pada sampel kasus sebagian besar diberikan ASI dengan frekuensi kurang baik, yaitu sejumlah 45 orang (59,2%), dan pada sampel kontrol sebagian besar diberikan ASI dengan frekuensi baik yaitu 50 orang (65,8%).
Simpulan : berdasarkan Analisa bivariat didapatkan hasil ada hubungan secara signifikan antara Usia Kehamilan ( p-value 0,001), berat badan lahir (p-value 0,012), dan frekuensi pemberian ASI (p-value 0,002) dengan terjadinya ikterus neonatorum. Tidak ada hubungan jenis persalinan (p-value 0,743) dengan terjadinya ikterus neonatorum.

Kata Kunci : ikterus neonatorum, usia kehamilan, jenis persalinan, berat badan lahir, frekuensi pemberian ASI.
Kepustakaan : 16 karya ilmiah, 10 buku (2007-2019)
Halaman : 76 halaman, 12 tabel, 1 gambar, 2 skema

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Kebidanan > Maternal, Neonatal, BBL, Ibu Menyusui
Divisions: Prodi S1 Pendidikan Bidan
Depositing User: S.IP. Abdul Mutaal Hakim
Date Deposited: 12 Jun 2023 06:01
Last Modified: 12 Jun 2023 06:01
URI: http://eprints.stikeshamzar.ac.id/id/eprint/635

Actions (login required)

View Item
View Item