HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG BERSALIN RSUD TANJUNG

Latar Belakang : BBLR adalah suatu kondisi dimana bayi lahir dengan berat <2500 gram. Berat badan lahir randah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang paling banyak menyababkan kematian bayi di Indonesia dan harus mendapat perhatian khusus pada berbagai negara terutama negara berkembang atau negara yang mempunyai sosio ekonomi yang rendah.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Ruang Bersalin RSUD Tanjung.
Metode : penelitian ini merupakan penelitian asosiatif(hubungan) dengan pendekatan retrosektif. Sampel penelitian ini berjumlah 160 orang ibu bersalin yang mengalami preeklamsia di ruang bersalin RSUD Tanjung yang didapatkan dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan data skunder yang diambil dari rekam medis pasien. pengolahan data menggunakan uji statistic spearman rho
Hasil: didapatkan dari 160 ibu bersalin yang mengalami preeklamsia, sebanyak 102 (63,7%) mengalami preeklamsia berat dan sebanyak 58(36,3%) mengalami preeklamsia ringan, dari 102 ibu yang mengalami preklamsia berat sebanyak 55(53,9%) bayi lahir dengan berat badan lahir rendah sedangkan dari ibu yang mengalami preeklamsia ringan ada 9 bayi (15,5%) lahir dengan berat badan lahir rendah. Uji statistic spearman rho menunjukkan bahwa nilai signiikansi 0,001 < 0,05 sehingga Ha diterima, dengan kekuatan korelasi 0,377 yang berarti hubungan antara preeklamsia dan Bayi Berat Lahir Rendah cukup kuat.
Simpulan : Ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) pada ibu bersalin di RSUD Tanjung.

Kata kunci :BBLR, Preeklamsia,ibu bersalin
Kepustakaan : 12 buku ( 2013 – 2019), 12 karya ilmiah (2015-2021)
Halaman: 54 halaman, 9 tabel, 2 gambar