MUH. EFAN BAHRUL AHARI, 113120L08 (2022) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM MENOLAK VAKSIN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WANASABA. Skripsi thesis, SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR.
MUH. EFAN BAHRUL AHARI_113120L08.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (818kB) | Request a copy
NASKAH PUBLIKASI.pdf - Published Version
Download (182kB)
Abstract
Latar Belakang: Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia . Seperti negara-negara lain di seluruh dunia, wabah COVID-19 yang diumumkan pertama kali pada bulan Maret 2020 dan menjadi berkepanjangan berdampak signifikan pada sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam rangka penanganan virus corona ini, salah satunya dengan melaksanakan giat vaksinasi.
Tujuan: Untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menolak vaksin covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Wanasaba.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif study dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua masyarakat yang menolak vaksin covid-19 di Dusun Tembeng Putik Baret 2 Desa Tembeng Putik Wilayah Kerja Puskesmas Wanasaba. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 58 orang. Untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi penolakan vaksin covid-19 menggunakan modifikasi dari kuisioner peneletian oleh Satgas Covid Nasional 2021. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan mempersentasikan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi penolakan vaksin berdasarkan kategori umur paling banyak adalah yang berumur Lansia (>59 tahun) berjumlah 26 orang (45%), dan paling sedikit berumur Remaja (13-18 tahun) sebanyak 11 orang (19%),kategori pendidikan dengan jumlah paling banyak adalah pendidikan SMP berjumlah 22 orang (38%) dan paling sedikit Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 4 orang (7%), faktor pengetahuan paling banyak adalah dengan kategori cukup sebanyak 21 orang (36%), dan paling sedikit dengan kategori baik sebanyak 5 orang (9%)
Simpulan: terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penolakan vaksin covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Wanasaba kategori Umur paling banyak adalah Lansia (>59 tahun), kategori pendidikan paling banyak adalah pendidikan SMP dan Pengetahuan paling banyak adalah kategori Cukup
Kata Kunci: COVID-19, Penolakan Vaksin, Faktor penolakan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Keperawatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Prodi S1 Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | S.IP. Abdul Mutaal Hakim |
Date Deposited: | 12 Dec 2022 01:37 |
Last Modified: | 12 Dec 2022 01:37 |
URI: | http://eprints.stikeshamzar.ac.id/id/eprint/468 |