PENGARUH STATUS GANGGUAN JIWA HALUSINASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA PROVINSI NTB

Latar Belakang: Gangguan persepsi sensori halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada psien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Respon fisiologis dan psikologis tubuh setelah mendengar suara halusinasi yang muncul perasaan individu terjadi kecemasan, perasaan khawatir, tidak tenang, gelisah, gaduh, mondar mandir tidak tentu arah. Individu merasa terancam dengan suara tersebut dan merasa terganggu karena suara tersebut sering muncul.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh status gangguan jiwa halusinasi terhadap tingkat kecemasan pasien di rumah sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2021
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua pasien halusinasi di RSJ Mutiara Sukma. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Untuk mengukur halusinasi menggunakan lembar observasi dan tingkat kecemasan menggunkaan kuesioner HARS. Analisa data mennggunakan uji Spearman Rank.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan halusinasi pada pasien Sebagian besar kategori berat seabanyak 31 (70,5%) orang. Tingkat kecemasan Sebagian besar kategori sedang yakni sebanyak 22 (50,0%) orang. Hasil uji statistik didapatkan p value sebesar 0,006 (p<0,05).
Simpulan: terdapat pengaruh status gangguan jiwa halusinasi terhadap tingkat kecemasan pasien di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022
Kata Kunci: Halusinasi, Tingkat Kecemasan