HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPAK

Latar Belakang : Berat badan bayi lahir rendah (BBLR) adalah berat badan <2500 gram. Di Indonesia proporsi BBLR mencapai 6,2 juta. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami KEK dan Anemia, seperti yang ada di desa Lepak dimana wilayahnya terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Populasi bayi berjumlah 130, yang dimana 65 bayi masuk ke dalam kategori kasus (BBLR) dan 65 bayi masuk ke dalam kategori kontrol (Tidak BBLR) yang tercatat di puskesmas lepak pada tahun 2021. Bayi dengan BBLR perlu penanganan serius, karena bayi mudah sekali mengalami hipotermi dan bisa menjadi penyebab utama kematian pada bayi.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan status gizi dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR diwilayah kerja puskesmas lepak.
Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan Case Control dengan pendekatan Retrospektive. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang mengalami BBLR diwilayah kerja puskesmas lepak. Tehnik yang digunakan adalah tehnik total sampling dengan jumlah sampel untuk kelompok kasus yaitu sebanyak 65 dan kelompok control sebanyak 65 bayi dengan perbandingan 1:1 Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan bahwa hubungan antara status gizi dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR memiliki nilai yang bermakna, ditunjukkan bahwa pada variabel status gizi didapatkan nilai p-value 0,007 =(<0,05), dan pada variabel anemia didapatkan nilai p-value 0,010 =(<0,05).
Simpulan : Ada hubungan status gizi dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR diwilayah kerja Puskesmas Lepak.
Kata kunci : BBLR, status gizi, anemia.
Pustaka : 10 Buku, 29 Jurnal
Halaman : 82