HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI DESA SIGERONGAN KECAMATAN LINGSAR

Santriana, NIM. 150MK638. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar. Bimbingan Drs, H. Muh. Nagib, M.Kes. Sebagai pembimbing I, dan Ir. I Made Pasek Sudjana, M.Kes. Sebagai pembimbing II.
Angka kematian balita akibat ISPA dapat disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan orangtua tentang penyakit ISPA itu sendiri. Pada umumnya orangtua menganggap remeh penyakit batuk pilek tidak membahayakan karena biasanya penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali dan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi mereka tidak mengerti bahwa Penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit yang berat jika tidak diobati dan ditangani dengan segera terutama pada saat daya tahan tubuh anak menurun. Penelitian ini merupakan penelitian Korelasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, jumlah sampel 82 ibu yang mempunyai balita di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan pada tanggal 15-23 September 2019. Untuk melihat hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA menggunakan analisis Satistik Chi Square. Hasil penelitian tingkat pendidikan ini didapatkan nilai p=0,000 dengan taraf kesalahan α=0,05. Kesimpulannya, ada hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian ISPA pada Balita di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Dan Hasil penelitian pengetahuan ibu ini didapatkan nilai p=0,000 dengan taraf kesalahan α=0,05. Kesimpulannya, ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar.

Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan kejadian ISPA.