FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OLIGOHIDRAMNION PADA IBU HAMIL DI RSUD DR. R SOEDJONO SELONG

Latar Belakang : Masih tingginya angka kematian bayi baru lahir dapat disebabkan oleh masalah neonatal yaitu asfiksia dan BBLR. Asfiksia merupakan salah satu komplikasi yang diakibatkan oleh Oligohidramnion, Oligohidramnion adalah berkurangnya jumlah air ketuban dengan kriteria : Jumlah air ketuban kurang dari 500 cc; Kental; Bercampur mekonium.
Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Oligohidramnion di ruang VK Bersalin RSUD Dr. R Soedjono Selong.
Metode : Rancangan dalam penelitian ini adalah case control dengan pendekatan retrospektif. Jumlah responden 198, yang terbagi menjadi 99 kelompok kontrol dan 99 kelompok kasus. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Uji Statistik yang digunakan adalah chi-square untuk melihat hubungan antar variabel (bivariat) dan analisis regresi logistic sederhana untuk analisis multivariat.
Hasil : Hasil uji chi Square hanya 3 faktor yang berhubungan dengan kejadian Oligohidramnion pada ibu bersalin yaitu usia ibu (p value : 0,027) paritas (p value : 0,000) dan usia kehamilan (p value : 0,000). Hasil uji mutivariat dengan regresi logistic, hanya 2 faktor yang dapat di analisis karna nilai p value kurang dari 0,025 yaitu paritas dan usia kehamilan. Dari kedua faktor tersebut yang paling berhubungan adalah usia kehamilan dengan nilai Exp (B) 10,750.
Kesimpulan : Dalam penelitian ini terdapat 3 faktor yang berhubungan dengan kejadian Oligohidramnion pada ibu bersalin di ruang VK Bersalin RSUD Dr. R Soedjono Selong yaitu usia ibu, paritas dan usia kehamilan. Faktor yang paling berhubungan adalah usia kehamilan dengan kemungkinan 10,750 kali dibandingkan faktor lainnya.
Kata Kunci : Oligohidramnion, Usia, Paritas, Gemeli, Hipertensi