FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD AWET MUDA NARMADA

Latar Belakang: Data kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca
persalinan di Indonesia sebesar 43%. Dilaporkan bahwa 15-20% kematian ibu
karena retensio plasenta dan insidennya 0,8-1,2% setiap kelahiran. Kasus kematian
ibu di Kabupaten Lombok Barat masih di dominasi oleh perdarahan. Berdasarkan
studi pendahuluan di RSUD Awet Muda Narmada sebanyak 1 kasus perslainan
dengan retensio didapatkan hasil; umur <20 dan >35 tahun sebanyak 5 kasus, jarak
kehamilan <2 tahun terdapat 4 kasus, paritas 3 kasus, dan 3 kasus riwayat SC
(Section Caesarean)
Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
retensio plasenta di RSUD Awet Muda Narmada
Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain case control. Responden
adalah ibu bersalin yang tercatat di Rekam Medik RSUD Awet Muda Narmada
yang berjumlah 126 yang mewakili populasi. Pada kelompok kasus (n=63) adalah
ibu bersalin dengan retensio plasenta dan kelompok control (n=63) adalah ibu yang
tidak retensio plasenta.
Hasil: Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p 0,097 (OR=1,853) pada factor umur.
Sedangkan pada factor paritas didapatkan nilai p = 0,011 (OR=2,796), factor
riwayat SC nilai p = 0,009 (OR=3,949), jarak kehamilan nilai p = 0,010
(OR=2,470), dan riwayat abortus nilai p = 0,031 (OR=0,337).
Kesimpulan: tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian
retensio plasenta. Namun terdapat hubungan antara paritas, riwayat SC, jarak
kehamilan, dan riwayat abortus dengan kejadian retensio plasenta di RSUD Awet
Muda Narmala.
Kata kunci: retensio plasenta, umur, paritas, riwayat seksio sesarea, jarak
kehamilan, riwayat abortus