FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN AKDR DI DESA PRINGGAJURANG UTARA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MONTONG BETOK

Latar Belakang : Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Pringgajurang Utara pada 10 akseptor KB yaitu 4 menggunakan KB suntik dengan umur tidak beresiko, 3 menggunakan Pil dengan umur tidak beresiko, 2 menggunakan Implant dengan umur tidak beresiko dan umur yang beresiko serta 1 menggunakan AKDR dengan umur yang beresiko.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim di Desa Pringga Jurang Utara Wilayah Kerja Puskesmas Montong Betok.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan case control. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 48 orang. Pengumpulan data melalui kuesioner.
Hasil : Menunjukkan bahwa dari 48 responden yang diteliti sebagian besar umur tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 39 orang (81,2%) dengan tingkat pendidikan dasar (SD, SMP) sebanyak 35 orang (72,9%), pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (50,0%), sikap negatif sebanyak 26 orang (54,2%), tidak mendapatkan dukungan suami sebanyak 26 orang (54,2%), Hasil analisis bivariat adalah tidak ada hubungan antara faktor umur ( p=0,064) dan pendidikan (p=0,241) dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (ADKR) dan ada hubungan antara faktor pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000)dan dukungan suami (p=0,000) dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di Desa Pringga Jurang Utara Wilayah Kerja Puskesmas Montong Betok Tahun 2022.
Simpulan : Semakin baik umur, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan suami, maka semakin tinggi pula penggunaan AKDR.
Kata Kunci : Pengetahuan, Umur, Pendidikan, Sikap, Dukungan Suami, AKDR