HUBUNGAN USIA IBU DAN STATUS GRAVIDA DENGAN KEJADIAN ABORTUS INCOMPLITE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Siti Hadijah Nuriamin. 2019. Hubungan Usia Ibu dan Status Gravida Dengan Kejadian Abortus Incomplit di Rumah Sakit Umum Kota Mataram. Skripsi. Prodi S1 Pendidikan Bidan Dan Profesi Bidan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Lombok Timur. Bimbingan Ns. L. Win Isvandiar, S.Kep. M.Si sebagai
pembimbing I dan Ernawati S.ST.,M.Kes sebagai pembimbing II.
Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak kesakitan dan kematian ibu. Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan berupa komplikasi yang disebabkan oleh abortus (Maliana, 2014).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan usia ibu dan status gravida dengan kejadian abortus incomplit di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain penelitian observasional analitik. Jumlah
populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 314. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling.
Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden yang mengalami abortus inkomplit (kelompok kasus) berada pada usia < 20 tahun dan >35 tahun sebanyak 112 responden (71,3%). Sedangkan ibu yang tidak mengalami abortus inkomplit (kelompok kontrol) ) hampir seluruhnya berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 130 responden (82,8%). Pada kelompok kontrol (tidak mengalami abortus inkomplit) hampir seluruhnya adalah ibu multigravida sebanyak 84 responden (53,5%), dan pada kelompok kasus (mengalami abortus inkomplit) sebagian besar adalah ibu multigravida sebanyak 101 responden (64,3%). Berdasarkan hasil uji analisis menggunakan Chi square didapatkan p value sebesar 0,000 <α 0,05 (usia ibu) dan p value 0,025 (status gravida) sehingga H1 diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan antara antara usia ibu dan status gravida dengan kejadian abortus inkomplit.
Kata kunci : usia ibu, status gravida, abortus incomplite