FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERARA

Latar Belakang : Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pertemuan sel telur dan sel sperma pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin dapat bertahan hidup di luar kandungan. Dampak fisik yang timbul pasca abortus terjadinya perdarahan dari sisa-sisa hasil konsepsi,terjadinya robekan rahim (perforasi) akibat dampak fisik tindakan medis kerokan kuret yang tekanannya terlalu besar.
Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Terara.
Metode : Penelitian ini merupakan metode kuantitatif dengan rancangan case control. Populasinya adalah semua ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Terara dari bulan Januari sampai dengan September tahun 2022 sebanyak 567 orang dan semua ibu hamil yang mengalami abortus sebanyak 48 orang dengan perbandingan 1:1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan sampel kasusnya adalah total sampling sedangkan untuk sampel kontrolnya menggunakan sistematik random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Pengumpulan data melalui lembar observasi dengan uji mann whitney
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara usia ibu (p value = 0,022), gravida (p value = 0,046), anemia (p value = 0,001), jarak kehamilan (p value = 0,037) dan riwayat abortus sebelumnya (p value = 0,024) terhadap kejadian abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Terara.
Simpulan : Usia ibu, gravida, anemia, jarak kehamilan dan riwayat abortus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian abortus.