HUBUNGAN PEMBERIAN TERAPI MgSO4 PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT AWET MUDA NARMADA

Dewi Heryanti, 2019. Hubungan Antara Pemberian Terapi MgSO4 Pada Ibu Bersalin yang Mengalami Preeklampsia/Eklampsia dengan Kejadian Atonia Uteri di Ruang Bersalin Rumah Sakit Awet Muda Narmada. Skripsi. Program Studi S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar. Bimbingan Baiq Disnalia Siswari, SST.M.Kes sebagai Pembimbing I dan Ns. Dina Alfian Ikhwani, M.Kep Sebagai pembimbing II.
Atonia uteri merupakan uterus yang tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakuukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di ruang bersalin RSAM Narmada, menunjukkan bahwa terdapat 425 ibu bersalin dan yang mengalami atonia uteri sebanyak 45 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian terapi MgSO4 pada ibu bersalin preeklampsia/eklampsia dengan kejadian atonia uteri di RSAM Narmada. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 60 orang. Pengumpulan data melalui rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin preeklampsia/eklampsia yang diberikan terapi MgSO4, sebagian besar tidak mengalami atonia uteri sebanyak 39 orang (65%) dan sebagian besar mengalami uterus keras (uterus berkontraksi) sebanyak 39 orang (65%) serta ada hubungan antara pemberian terapi MgSO4 pada ibu bersalin yang mengalami preeklampsia/eklampsia dengan kejadian atonia uteri di Rumah Sakit Awet Muda Narmada dengan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulannya semakin cepat ibu diberikan terapi MgSO4, maka resiko terjadinya atonia uteri semakin kecil.
Kata Kunci : Persalinan, Terapi MgSO4, Preeklampsia/Eklampsia, Atonia Uteri