HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN STATUS EKONOMI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERNIKAHAN DINI SISWA DI MADRASAH ALIYAH ARRAHMAH NW PRINGGARATA

Latar Belakang: Tingginya tingkat pernikahan dini di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Lombok Tengah memiliki potensi buruk pada kesehatan terutama pada permasalahan organ reproduksi. Permasalahan ini kemudian dapat menimbulkan risiko berbagai macam penyakit seperti kanker serviks, perdarahan, keguguran dan sebagainya.
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dan status ekonomi dengan tingkat pengetahuan tentang pernikahan dini pada siswa Madrasah Aliyah Arrahmah NW Pringgarata
Metode: Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 147 siswa dengan teknik accidental sampling. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan bivariat menggunakan analisa Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil: Didapatkan umur responden terbanyak ialah 17 tahun yang berjumlah 31 siswa, berjenis kelamin perempuan sebanyak 62 siswa (67,74%), mayoritas keluarga tidak mendukung sebanyak 48 (51,8%), status ekonomi keluarga rendah dengan 51 siswa (54,84%) dan tingkat pengetahuan terbanyak berkategori cukup sebesar 69 (74,19%). Hasil analisa Chi Square antara dukungan keluarga dengan tingkat pengetahuan p-value 0, 854 yang bermakna lebih besar dari (0,05) yang bermakna tidak terdapat hubungan sedangkan hubungan status ekonomi dengan tingkat pengetahuan pernikahan dini p-value 0,007 < (0,05) yang bermakna terdapat hubungan antara status ekonomi dengan tingkat pengetahuan pernikahan dini.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat pengatahuan pernikahan dini siswa Madrash Aliyah Arrahmah NW Pringgarata karena nilai p value 0,854 lebih besar dari 0,05 dan terdapat hubungan antara status ekonomi dengan tingkat pengetahuan pernikahan dini siswa madrasah Aliyah Arrahmah NW Pringgatara karena ni lai p value 0,007 lebih kecil dari 0,05.

Kata Kunci : Dukungan keluarga, status ekonomi, tingkat pengetahuan, pernikahan dini