ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI LUKA INFUS (FLEBITIS) PADA PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS JEROWARU

Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi luka infus (flebitis) pada pasien rawat inap di Puskesmas Jerowaru. Skripsi. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar. Bagi pasien di Rumah sakit infeksi nosokomial merupakan masalah serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian. Perawat bertanggung jawab menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien. Flebitis merupakan salah satu infeksi nososkomial yang sering terjadi. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (2015) menyebutkan angka infeksi nosokomial di RSUD dr. Soedjono Selong 7,9% dan di tahun 2016 terjadi peningkatan angka kejadian infeksi nosokomial mencapai 8,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian flebitis di ruang rawat inap Puskesmas Jerowaru. Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terpasang infus di ruang rawat inap Puskesmas Jerowaru. Jumlah sampelnya sebanyak 25 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar ceklist. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian didapatkan sebanyak 48% responden tidak dirawat tempat pemasangan infusnya. Kejadian plebitis sebanyak 28%. Hasil uji statistik dengan chi square didapatkan p value 0,014 (<0,05) untuk faktor perawatan lokasi pemasangan infus (Ha diterima). Ada hubungan antara faktor perawatan lokasi pemasangan infus dengan kejadian flebitis di Puskesmas Jerowaru. Perawat hendaknya selalu melakukan perawatan lokasi pemasangan infus secara berkala untuk pencegahan flebitis.
Kata kunci : perawatan lokasi insersi, flebitis